Sabtu, 13 April 2013

Pemilu 2014 menuntut hadirnya Caleg berkualitas !

Jakarta. 5 April 2013.
Tanpa terasa pemilu legislatif untuk mengisi posisi wakil -wakil rakyat di DPR RI, DPRD, Provinsi Kabupaten dan Kota sudah didepan mata. Tak kurang 12 Partai Politik telah ditetapkan KPU sebagai peserta pemilu legislatif 2014.
Salah satu pesertanya adalah partai GOLKAR yang sudah berumur hampir setengah abad, malang melintang di arena politik NKRI dan kali ini partai GOLKAR akan menurunkan 560 Calon Legislatifnya (Caleg) untuk memperebutkan kursi wakil rakyat di DPR-RI.
Salah satu calegnya adalah Gusti Bagia Mulyadi, seorang apoteker angkatan 69 ITB yang selama ini bergerak dibidang pendidikan non-formal dan warga asli Tangerang.
Bagia juga merupakan salah seorang figur yang ikut mendirikan provinsi Banten pada tahun 1999, dan turut mencetuskan deklarasi lahirnya provinsi Banten bersama-sama tokoh Banten lainnya, antara lain : H. TB. Chasan Sochib alm, H. Muhtar Mandala, Aly Yahya, dan lain-lainnya.
Salah satu pemicu mengapa Gusti Bagia Mulyadi masih ingin menjadi caleg DPR-RI mewakili dapil Banten III (TangSel, Kab. Tangerang, Kota Tangerang) ialah karena tujuan berdirinya provinsi Banten tidak dirasakan oleh rakyat Banten terutama dalam hal kemakmuran rakyatnya.
Bahkan menurut Bagia kemakmuran Banten kini hanya dinikmati oleh segelintir orang, dan yang lebih merisaukan adalah, tidak adanya niat dari pemimpin-pemimpin Banten untuk mengikutsertakan rakyatnya dalam menikmati dana hasil sumber daya Banten.
Terlebih lagi, berkembanganya dinasti politik di Banten yang dipelopori oleh para pemimpin Banten yang muncul sebagai pahlawan kesiangan. Oleh karenanya Bagia bertekad untuk berjuang memperbaiki nasib rakyat Banten melalui forum di parlemen.
Semoga harapan Bagia bisa terlaksana dengan baik. 


Jumat, 05 April 2013

Zaki (kanan), Bupati Tangerang,  bersama
Idrus Marham (kiri), Sekjen DPP Partai Golkar 

Suasana Kampanye Ratu Atut ketika PILKADA Banten 2011

Tony Ismail Pontoh, Tokoh Usaha Kecil Menengah Indonesia yang aktif di Partai GOLKAR


JAKARTA, 5 April 2013
Tony Ismail Pontoh adalah sosok yang sangat idealis dan penuh semangat dalam menekuni perjuangannya untuk menaikkan harkat pengusaha kecil menengah Indonesia. Melalui organisasi Kerukunan Usaha Kecil Menengah Indonesia (KUKMI) dimana dia sebagai Sekretaris Jendralnya, Tony terus menggalang pembinaan dan kemampuan pengusaha kecil dan menengah. 
Tony juga adalah figur yang dekat dengan Gusti Bagia. Sebagai warga Gorontalo dia termasuk tokoh masyarakat Gorontalo yang disegani segenap kalangan.
Pada saat ini Tony juga berkiprah dalam organisasi GEMPAR (Gerakan Memantapkan Pemenangan Abu Rizal Bakrie) suatu kelompok relawan pendukung ARB (Abu Rizal Bakrie) sebagai Capres RI dari Partai GOLKAR. 
Semoga Tony Selalu Sukses.

Rabu, 03 April 2013

Target Golkar 19 Juta Suara di PEMILU 2014






Jakarta - Partai Golkar terus mematangkan diri mempersiapkan Pemilu 2014 yang kurang dari dua tahun lagi. Ketua umum Partai Golkar Aburizal Bakrie, menargetkan perolehan suara sebanyak 19 juta suara untuk Pemilu 2014.

"Kalau kita bandingkan dengan pemilu 2009 lalu, jumlah kita seluruh Indonesia
hanya 14,6 juta, bandingkan dengan kemampuan yang bisa dilakukan bila saudara sebagai ujung tombak yang kenal konstituen masing-masing," kata Aburizal Bakrie di depan ribuan kadernya, di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (5/3/2013).

"Jika bekerja keras kita punya modal 19 juta suara, 5 juta lebih besar daripada tahun 2009. Saya nyatakan apakah sanggup?" lanjut Ical.

"Sanggup!!!" jawab ribuan kader.

Target itu menurutnya bukan tanpa perhitungan, Ical punya kalkuasi bagaimana kader Partai Golkar mencapai target yang ia tetapkan.

"Jika di daerah bisa kumpulkan 5 ribu pemilih bisa sampai 15 juta. Kalau
ditambah di DPR 106 anggota dan setiap mereka bisa kumpulkan 50 ribu pemilih Partai Golkar, maka sudah ada 5 juta suara," jelasnya.

"Kalau ditotal, kalau 3 ribu dari seluruh provinsi dan kabupaten kota sampai 5 ribu, maka dikali dengan 2.850 anggota bisa totalnya 19 juta pemilih pada tahun 2014," imbuh optimis.

Lebih jauh Ical menuturkan, pada tahun 2015 akan masuk pada tahun evaluasi dimana Partai Golkar akan menggelar Musyawarah Nasional (Munas) memilih ketua umum baru. Namun, Ical berharap seluruh kader tetap fokus dulu dengan target partai 2014.

"Saya ingin menimbau kepada mereka yang berminat jadi ketua umum di tahun 2015, simpan itu di dalam kantong dulu. Kita menangkan dulu pileg dan pilpres, baru buka untuk tagih jadi ketua umum," ucap Ical.

"Kalau sekarang sudah ada ke kiri ke kanan untuk jadi ketua umum 2015, saya kira terlalu cepat. Saya kira kita menangkan dulu Partai Golkar," lanjutnya. (reporter GBM : Bayu)